Libur Lebaran kemarin, saya berkesempatan berwisata ke Cafe & Rest Area Gumitir. Sebagai tempat makan, jika makanannya enak dan khas Jawa Timuran, tentu tidak menjadikannya istimewa. Atau sajian kopinya yang mantap punya, wajar saja soalnya café ini tempatnya ditengah kebun kopi dan dekat dengan pabrik kopi. Hal yang menurut saya instimewa adalah adanya wisata agro dan sejarah ke terowongan Merawan dan pabrik kopi.
Dengan menggunakan kendaraan wisata yang disediakan Café Gumitir, kisa menikmati suasana kebun kopi untuk menuju ke kedua objek tadi. Yang pertama dituju adalah Terowongan Merawan. Terowongan ini adalah terowongan kereta api Merawan. Terowongan ini merupakan salah satu dari 2 terowongan yang ada di daerah ini dan masih dipergunakan sampai saat ini. Terowongan pertama adalah Terowongan Garahan sepanjang 90 meter yang selesai dibangun oleh Belanda tahun 1901 dan selesai tahun 1902 sedangkan terowongan kedua adalah Terowongan Merawan sepanjang 980 m yang selesai dibangun tahun 1910. Terowongan ini terletak di jalur antara Jember-Banyuwangi masuk di Daerah Operasi IX (Daop IX).
Untuk mencapai terowongan Merawan jita harus menuruni lembah sekitar 200 meter untuk tiba sampai di mulut terowongan. Saat kami kesana, suasananya cukup ramai karena memang masa liburan. Tidak usah kawatir soal keamanannya, karena tidak jauh dari mulut terowongan terdapat bangunan petugas KA yang selalu memantau apabila aka ada KA yang lewat. Karena memang masih dipakai, kondisi terowongan ini sangat terawatt dan masih berdiri dengan kokohnya.
Setelah puas foto-foto dan menikmati pemandangan di sekitar terowongan, perjalanan dilanjutkan ke area pabrik kopi. Di atas area pabrik kopi dan perumahan pegawainya, melintas jembatan kereta api sepanjang 178 eter dengan ketinggian sekitar 63 meter. Jembatan ini sejaman dengan terowongan Merawan. Di beberapa sudut perumahan pegawai pabrik kopi, masih terlihat beberapa rumah tua yang masih terawat selain rumah-rumah baru.
Pabrik kopi Kumitir, berdiri 10 tahun setelah terowongan dibangun, sekitar tahun 1911-an. Beberapa proses seperti pemilahan masih dilakukan secara manual pada meja-meja kayu yang diisi oleh masing-masing 4 orang. Beberapa perangkat kuno masih tersimpan walaupun tidak lagi digunakan. Yang paling menarik adalah cerobong asap di bagian samping pabrik dengan tulisan timbul “Koemitir” pada bagian puncaknya. Selain itu masih ada bangunan kantor yang sangat klasik.
Jika ingin menkmati suasana pabrik dari atas jembatan KA, ada cara lain yang bisa ditempuh yaitu menggunakan Lori Wisata yang dikelola oleh Daops IX Jember.
Wisata di Café Kumitir meninggalkan kesan yang berbeda disbanding berwisaa di tempat lain. Selain berwisata kuliner dan wisata alam, ada niai lain yang bisa kita ambil yaitu belajar tentang sejarah lewat peninggalan sejarah yang masih terawat baik.
2 responses to “Menikmati Sejuknya Perkebunan Kopi sambil Wisata Sejarah di Kafe Gumitir.”
[…] Kalau yang ini bukan stasiun tapi terowongan Mrawan, terketak jalur Jember-Banyuwangi, sampai saat ini masih aktif. cerita singkatnya bisa di baca di sini […]
Saya tiap tahun mudik ke Genteng dan sudah pasti lewat Gumitir,dan pernah 2 kali mampir ke Rest area ini hanya baru tau dari blog ini ternyata ada kendaraan wisata untuk menuju objek .:) Thank you mas