Pasar Andir Bandung merupakan salah satu pasar tradidional di Bandung. Pasarnya luas dan berdiri sejak jaman dahulu kala. Terletak di tepi Jalan Sudirman Bandung yang dulunya merupakan bagian dari Grote Postweg, atau Jalan Raya Pos yang dibangun sejak jaman Daendels. Salah satu yang menarik dari pasar Andir adalah masih tersisnya beberapa bangunan lama yang masih tegak berdiri sekalipun terseok-seok diterjang kemajuan. Hal ini salah satu yang membedakan pasar Andir dengan pasar tradisional lain yang terkenal dengan becek, kumuh dan bau, serta macet.Di depan Pasar Andir berdiri dua ruko tua yang seolah menjadi gerbang bagi Pasar Andir. Ruko 2 lantai ini simetris dengan kondisi yang agak berbeda. Ruko sebelah barat relatif terawat dan masih dipakai sebagai toko bahan bangunan. Sementara yang bagian Timur nampaknya kosong, tidak terpakai dan bagian lantai 1 ada yang dipakai untuk WC umum.
Jika masuk ke dalamnya, akan terlihat deretan toko-toko dengan nuansa jadul di deretan sebelah kiri (Barat). Sekalipun tertutup oleh tenda-tenda pedagang pinggir jalan, rasanya atap toko-toko ini masih tetap ingin menunjukkan kekunoannya. Tampak sangat kontras dengan banguna baru yang dibangun seperti Mall di tengah pasar. Jangan berharap bisa nyaman berjalan memasuki pasar ini, karena selain becek, macetnya juga luar biasa sehingga dibutuhkan ketabahan ekstra. Selain itu sesekali kita harus menahan nafas kerana bau yang lumayan cihuy..
Jika kita masuk lebih dalam, masih dapat kita jumpai beberapa toko jadul yang kondisinya cukup terawat seperti Toko Anita. Sayang sekali keindahan bentuk toko ini tidak bisa dinikmati secara penuh karena tertutup tenda biru (bukan orang kondangan tapi PKL). Sangat sulit mendapatkan gambar secara utuh karena saat tutup pun, tenda birunya masih terpasang.
Ditengah pasar ada dua pilihan jalur yang bisa kita ambil, ke kanan (ke Timur) yaitu ketemu dengan Toko Anita tadi atau ke arah Barat.. Di arah Barat ini ternyata masih banyak deretan toko yang memanjang seperti di jalan masuk Pasar Andir tadi. Jalan ini memanjang diapit oleh deretan toko dengan model kuno dengan warna dominan hijau.. Nantinya jalan ini akan tembus ke Jalan Sudirman lagi.
Pasar Andir memang menyimpan sejarah panjang.. ruko-ruko tua dan pasar tua itu menjadi saksinya. Sayang sekali, keindahan sisa-sisa dari jaman dahulu itu tertutup oleh kumuh, macet, becek dan baunya pasar. Semoga bangunan-bangunan tua yang ada didalamnya tetep terjaga dan lestari.
*foto koleksi pribadi, diambil bulan Juni 2014
3 responses to “Blusukan di Pasar Andir, Bandung”
fotonya bagus-bagus
hampir tiap hari melewati pasar ini, pasar nya sampai memenuhi bahu jalan
Saya jarang lewat sini, cuma saat itu aja niat ke sana karena penasaran sama ex interniran jaman Jepang yang ada disana… ternyata banyak bangunan tua disana