Menelusuri Pasar-Pasar Kuno di Yogyakarta


PasarJambon1
Pasar Jambon, Sindumartani, Ngemplak

Pada jaman penjajahan Belanda, beberapa pasar didirikan sebagaipusat perdagangan bahan pokok bagi warga. Selain pasar-pasar yang dibangun di kota, banyak juga pasar yang dibangun di desa-desa agak pelosok. Sekalipun tidak sebesar pasar di pusat kota, pasar-pasar ini sangat berperan dalam kehidupan ekonomi, bahkan ada yang mendukung perjuangan melawan penjajahan Belanda. Sekitar tahun 1920-1930 an, di Yogyakarta dibangun beberapa pasar tersebut. Beberapa pasar ini masih tersisa sampai sekarang, beberapa masih digunakan dan beberapa sudah ditinggalkan. Rangka baja yang dbuat oleh Machinefabriek Braat N.V, yang kemudian menjadi PT Barata, mampu bertahan menembus waktu. Beikut ini beberapa catatan dari pasar kuno yang sempat pemulis singgahi.

PasarSaren1
Pasar Saren, dua los sebelah Utara..

1. Pasar Saren
Pasar Saren terletak di Dusun Saren, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak. Cara mencapainya ada 2 cara, pertama lewat Jl Tajem, terus ke Utara sampai ketemu pertigaan Babadan, ambil kea rah kiri. Cara kedua lewat Jl Besi-Jangkang.. dari Jl Kaliurang Km 13 ambil kanan (Jl Besi) sampai ketemu pom bensin ambil kanan. Ikuti jalan sampai ketemu pasar di sebelah kiri.
Di Pasar Saren ini masih tersisi 3 los pasar kuno yang kondisinya masih terawatt, Masih bisa dijumpai plakat yang tertempel pada bagian atas los. Di sebelah timurnya ada reruntuhan bangunan tua yang diperkirakan dulunya penggilingan padi. Saat ini Pasar Saren tetap beroperasi tetapi hanya ramai pada saat hari pasar.

PasarSaren3
Pasar Saren, saat tidak sedang hari Pasar
PasarSaren_Plakat
Plakat. NV. BRAAT, masih ada sampai sekarang
PasarSaren
3 lis yang ada.. masih rapi dan terjaga

PasarSaren2

2. Pasar Salakan

Pasar Salakan saat ini sudah tidak difungsikan sebagai pasar tradisional karena telah ada pasar baru yang dibangun agak jauh di sebelah barat dari pasar ini. Hanya ada penjual soto, es dan sate serta bengkel motor yang menempati 2 los yang masih ada di ex Pasar Salakan. Pasar Salakan terletak di Salakan, Desa Selomartani Kecamatan Kalasan. Pasar ini bisa dijangkau dari Purwomartani ke Utara sampai ketemu perempatan Selomartani terus ke Timur. Letaknya persis di depan Balai Desa Selomartani. Di depan Pasar Salakan masih berdiri sisa bangunan ex Belanda yang tinggal tembok depannya, konon dulunya tempat pengolahan tembakau. Jika kita ke arah Barat, sebelum dusun Dayakan akan ada bangunan rumah tua berwarna hijau yang konon dulunya rumah dinas perusahaan Belanda.

1466285336796
Rumah tua di sekitar Pasar Salakan
PasarSalakan
Pasar Salakan,sepi ditinggal pedagang
PasarSalakan1
Sisa bangunan tua di depan Pasar Salakan, Selomartani, Kalasan

3. Pasar Jangkang
Pasar Jangkang masih akitf sampai sekarang. Tersisa 2 los di kompleks pasar sebelah Utara diantara los pasar yang dibangun belakangan. Los pasar kunonya masih lengkap dengan plakat pembangunannya. Pasar ini bisa dicapai lewat Jl Besi, Jl Kalurang km 13, mentok ke Timur terus sedikit ke Utara. Pasar Jangkang ini terkenal sebagai pusat perdagangan asescoris gerobak sapi yang dikenal dengan nama bajingan. Pasar Jangkang dibangun sekitar tahun 1930

PasarJangkang3
Ramai di pasar jangkang.. salah satu los peninggalan Belanda, plakatnya masih ada
PasarJangkang2
Sebagian pedagang tidak mnegetahui kalau los ini bersejarah
PasarJangkang_plakat
Plakat di Pasar Jangkang
PasarJangkang
Masih kokoh..

 

4. Pasar Jambon
Pasar Jambon juga masih aktif digunakan untuk perdagangan. Letaknya di Desa Sindumartani, Kec. Ngemplak. Sleman. Lokasinya sekitar 5 km dari Pasar Jangkang kearah Timur. Di Pasar ini, los yang tersisa ada 8 dan di cat warna hijau. Rangkanya disangga bambu, entah kenapa tetapi mungkin sebagai gantungan barang dagangan Plakat di pasar ini sudah hilang.

PasarJambon2
Salah satu los kuno..di cat hijau
PasarJambon1
deretan los-los penigngalan Belanda
PasarJambon
Masih tegak berdiri

5. Pasar Setum
Pasar Setum terletak di dusun Mendiro, Desa Sukoharjo, Ngaglik Sleman. Jalan paling mudah mencapai lokasi adalah lewat Jl Kaliurang km 12 ke arah timur. Jalan menuju pasar ini di sebelah Karaoke Top 40 sebelah Timur jalan. Masih tersisa 2 los pasar yang membujur dari Barat ke Timur. Pasar ini hanya ramai pada hari pasaran, yaitu PON. Tidak tersisa lagi plakat di pasar ini. Tidak jauh dari lokasi pasar ada jembatan peninggalan dari jaman Belanda. Masih kokoh meskipun tampak lembab.

PasarSetum1
Pasar Setum, los sebelah Timur, sepi saat sore hari
PasarSetum
Pasar Setum, dua los yag tersisa, atau memang awalnya 2 ya?
boek Londo
Boek Londo, jembatan peninggalan Belanda, tidak jauh dari pasarSetum

6. Pasar Srowulan
Pasar Srowulan terletak di Dusun Srowulan, Pakem, Sleman. Pasar ini dikenal sebagai pasar perjuangan karena dijadikan pusat aktifitas perjuangan pada masa itu. Di areal pasar terdapat eks rumah Sayuti Melik, salah satu tokoh perjuangan dan terdapat bekas Kemantren Pakem yang menjadi cikal bakal Kecamatan Pakem. Selain papan nama yang cukup jelas, plakat dibangunan pasar juga masih terjaga. Saat ini pasar ini relative sepi, hanya di kawasan sekitarnya cukup ramai dengan aktifitas wisata outbound. Pasar ini agak jauh dari jalan raya Palagan.

Konon pasar-pasar ini juga masih ada di Bantul, Kulon Progo, dan Klaten. Semoga lain waktu bisa disinggahi.


7 responses to “Menelusuri Pasar-Pasar Kuno di Yogyakarta”

    • Pasar Salakan dan Pasar Srowulan secara teknik tidak beroperasi lagi.. tinggal Pasar Saren yang masih berfungsi, cuma aku gak hapal hari pasarannya.. Tiap hari sebenarya buka tapi relatif sepi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *