Mengunjungi Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah (3)


Nah dilanjut ceritanya… ini masih ada 2 masjid lagi

Masjid Ijabah
Masjid Ijabah terletak di sisi Jalan Malik Faisal (Raja Faisal) atau ring road 1 sebelah Timur agak ke Utara (berarti Timur Laut ya) dari Masjid Nabawi, jaraknya sekitar 1 km. Atau sebelah Utara ujung Timur makam Baqi’ jaraknya sekitar 500 meter. Dinamakan dengan Masjid Ijabah karena ada peristiwa dimana doa Nabi Muhammad diijabah (dikabulkan) oleh Allah SWT. Ada 2 versi tentang peristiwa ini. Versi pertama mengatakan bahwa pada saat Madinah mengalami kekeringan, Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat melakukan sholat Istisqo (sholat meminta hujan) di Masjid ini, dikatakan hujan turun bahkan sebelum sholat selesai dilakukan, artinya sholatnya diijabah oleh Allah. Versi pertama ini kurang kuat karena tidak ada haditsnya. Versi kedua lebih kuat karena didukung oleh hadits Shahih. Imam Muslim meriwayatkan dari Amir ibn Sa’ad dari bapaknya : Suatu hari Rasulullah SAW datang dari gunung dan ketika melewati masjid Bani Mu’awiyah, beliau masuk masjid dan sholat 2 raka’at, dan kami sholat bersamanya,. Nabi berdoa panjang, lalu menghadap kami sambil berkata:
“Saya telah mohon kepada Tuhan tiga hal : Ia mengabulkan yang dua dan menolak yang satu. Aku mohon Tuhan agar tidak membinasakan umatku dengan kekerinan dan kelaparan, Iapun mengabulkannya. Aku mohon kepada Tuhan agar tidak membinasakan umatku dengan menenggelamkannya, Iapun mengabulkannya. Dan aku mohon agar tidak ada fitnah dan perbedaan diantara mereka, (tetapi) Dia tidak mengabulkannya ” (Shahih Muslim, 52:2890)

Dari riwayat di atas, nama lama dari Masjid Ijabah adalah Masjid Bani Muawiyah yang tergolong dalam suku Aus, salah satu suku penghuni asli Madinah.

MasjidAbuDzar-300x168 masjidIjabah-300x168Masjid Ijabah dari samping

Masjid ini direnovasi oleh Raja Fahd tahun 1418 H/1997 dengan luas mencapai 1000 m persegi. Tinggi menaranya mencapai 36 meter tanpa bulan sabit. Masjid ini banyak dikunjungi oleh jamaah Haji atau Jamaah Umrah sekedar untuk sholat dan berdoa didalamnya , harapannya tentu agar doanya diijabah seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW

MasjidIjabah1-300x168

dalam_masjid_ijabah-300x168
Bagian dalam masjid Ijabah

Masjid Abi Dzar

Masjid Abu Dzar atau sering disebut juga dengan Masjid Sajdah sekitar 900 meter sebelah Utara masjid Nabawi. Jika dari Masjid Nabawi, kita harus melewati Masjid Imam Bukhari, menyeberang jalan Malik Faisal sampai dekat pasar pakaian jadi Madinah. Sebuah riwayat dari Abdurrahman bin Auf yang mengisahkan bahwa Rasulullah SAW suatu ketika keluar rumah menuju kebunnya, kemudian beliau masuk dan menghadap kiblat, dan mnyimpuhkan diri bersujud, hingga saya (Abdurrahman bin Auf) menanyakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, engkau tadi bersujud dan aku takut dalam sujudmu tadi, Allah SWT akan menggenggam jiwamu ”. Kemudian Nabipun menjawab : “Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan memberiku kabar gembira, dan mengatakan ‘Sesungguhnya Allah SWT menegaskan bahwa barangsiapa bershalawat atasmu (Muhammad), maka Aku akan bershalawat atasnya, dan barangsiapa memberi salam kepadamu maka Aku pun akan memerikan salam kepadanya’. Oleh karena itu, saya lalu bersujud syukur kepada-NYA” (Al Hakim, Al Mustadrak, 1/222).

MasjidAbuDzar1-300x168
Masjid Abu Dzar, dilihat dari arah Selatan, Banyak pohon kurma, perbukitan di bagian belakang adalah Jabal Uhud

Masjid ini direnovasi oleh Raja Fahd tahun 1422H, dengan luas 324 meter persegi. Masjid cukup asri dengan beberapa pohon di sekitarnya. Sebelah timur Masjid Abu Dzar berupa pertokoan kecil dan pemukiman, bagian utaranya berupa pasar pakaian dan furniture sedangkan bagian baratnya berupa pertokoan besar. Sayang pada saat kesana masjid ditutup dan sudah dekat waktu Sholat Maghrib sehingga harus buru-buru kembali ke Masjid Nabawi untuk menunaikan sholat Arbain.

MasjidAbuDzar-300x168
Masjid Abu Dzar, dari arah depan, arah Utara

Masjid lain yang sempat dikunjungi tapi ternyata bukan termasuk masjid bersejarah adalah Masjid Utsman Bin Affan dan Masjid Bilal. Masjid Usman bin Affan terletak sebelah Utara Masjid Nabawi sekitar 300 meter dari Masjid Bilal. dari Masjid ini tinggal nyebrang ring road sudah sampai ke Pasar Kurma Madinah :D. Masjid ini ternyata masjid baru, jadi tidak bersejarah.. jadi kemarin tidak sempat mengambil gambarnya.

Masjid berikutnya adalah Masjid Bilal, masjid ini agak jauh dari masjid Nabawi, sekitar 1 km arah Selatan, mesti nyebrang Jl Malik Faisal (Ringroad 1) untuk mencapainya. Uniknya bagian bawah masjid ini ada pasarnya sehingga masjid ini ramai. Cuma memang masjid ini bukan masjid yang bersejarah karena relatif baru dibangunnya. Bentuknya cukup bagus dan unik

Masjid-Bilal-jauh-300x168
masjid Bilal.. dari kejauhan

Pintu masuk Masjid Bilal
Pintu masuk Masjid Bilal

Selain masjid-masjid yang telah diceritakan, masih banyak masjid lain yang tidak sempat dikunjungi.. Doakan lain waktu bisa berkunjung lagi kesana dan sharing cerita tentang masjid-masjid bersejarah di sana .. Amin…


One response to “Mengunjungi Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah (3)”

Leave a Reply