BATU GINJAL


I. Definisi Batu Ginjal

Batu ginjal adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Batu ginjal (nefrolithiasis) merupakan batu yang terbentuk di dalam ginjal, biasanya mengandung batu kalsium, kira-kira 65%-85%.

Gambar 1. Batu Ginjal

Faktor-faktor penyebab batu ginjal:

1.      Kadar kalsium yang tinggi dalam darah.

2.      Terjadinya kebocoran fosfat pada ginjal akibat mutasi genetik.

3.      Tingginya kadar asam urat pada ginjal.

4.      Penurunan jumlah air seni.

5.      Faktor diet (masukan natrium, kalsium, sukrosa, vitamin C dosis tinggi, diet tinggi purin, konsumsi air sedikit).

II. Gejala Batu Ginjal

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Gejala batu ginjal:

1.      Nyeri yang hilang timbul.

2.      Adanya darah dalam air seni.

3.      Rasa tidak enak saat berkemih.

4.      Jika terjadi infeksi, maka penderita mengalami demam dan menggigil.

5.      Terkadang batu ginjal tidak menimbulkan gejala sama sekali, hanya ditemukan secara tidak sengaja saat mengalami rontgen.

III. Diagnosa Batu Ginjal

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

Akibat batu ginjal:

1.      Dapat timbul kembali.

2.      Penyumbatan pada ureter.

3.      Terjadi infeksi saluran kemih.

4.      Kerusakan sebagian jaringan ginjal.

5.      Menurunnya atau hilangnya fungsi ginjal (gagal ginjal).

IV. Pengobatan Batu Ginjal

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.

V. Pencegahan Batu Ginjal

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

Pencegahan batu ginjal:

1.      Minum yang cukup.

2.      Aktifitas harian yang cukup.

3.      Diet rendah protein, nitrogen, dan natrium.

4.      Batasi makanan yang mengandung banyak oksalat.

5.      Mengkonsumsi jus.

6.      Hindari minuman bersoda dan vitamin C dosis tinggi.

Batu kalsium

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.

  1. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
  2. Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.

Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Batu asam urat

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.

VI. Penyembuhan Batu Ginjal

Pemberian terapi pada batu ginjal bergantung dari ukuran batu ginjal yang diderita, terapinya adalah sebagai berikut:

1.      Pemberian obat (apabila ukuran batu ginjal kurang dari 5mm).

2.      Terapi bantuan alat (memecah batu menjadi lebih kecil).

–          Extracorporeal Shock Waves Lithotripsy (ESWL).

–          Endourologi (energi hidrolik, gelombang suara, atau energi laser).

–          Bedah terbuka.

Gambar 2. Posisi Ginjal dan Struktur Sekitarnya

Terapi penyembuhan:

1.      Pemberian obat

–          Dengan obat diharapkan batu dapat keluar secara spontan. Obat yang biasanya dipakai adalah diuretic lemah (golongan tiazid). Obat ini menurunkan kadar kalsium dalam urine dan meningkatkan frekuensi buang air kecil (dieresis), dan juga sebagai obat pengurang rasa nyeri yang timbul.

2.      Bantuan alat

–          Extracorporeal Shock Waves Lithotripsy (ESWL).

Merupakan terapi non-invasif karena tidak memerlukan pembedahan atau pemasukan alat ke dalam tubuh pasien. Sesuai dengan namanya, extracorporeal berarti di luar tubuh, sedangkan lithotripsy berarti penghancur batu, secara harfiah ESWL memiliki arti penghancuran batu saluran kemih dengan menggunakan gelombang kejut (shock waves) yang ditransmisi dari luar tubuh.

Setelah melakukan prosedur ESWL, batu menjadi fragmen-fragmen kecil yang nantinya akan keluar melewati saluran kemih selama beberapa hari. Apabila batu berukuran besar, maka terapi ini dilakukan lebih dari sekali.

Gambar 3. ESWL

–          Endourologi:

  • PCNL (Percutaneous nephrolithotomy)

Tindakan PCNL dilakukan  untuk menghancurkan batu ginjal dengan bantuan alat endoskopi yang  dimasukkan ke dalam ginjal sehingga batu dapat dihancurkan dengan alat pemecah batu. Tindakan ini memerlukan pembiusan dan rawat inap.

Batu ginjal yang besar dapat disingkirkan dengan cara dibedah, Dokter membuat potongan kecil di punggung dan menggunakan instrument telekospik yang disebut nephroscope untuk menarik batu keluar atau pecah menggunakan sinar laser atau shock waves.

  • Ureteroscopic stone removal

Tindakan URS merupakan prosedur spesialistik menggunakan alat endoskopik berukuran kurang dari 3 mm yang dimasukkan melalui saluran kemih ke dalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang udara.  Pecahan batu akan keluar bersama air seni.  Tindakan ini memerlukan pembiusan dan rawat inap.

Apabila batu ginjal berada di ureter, Dokter akan melewati celah kecil, menggunakan instrument yang fleksibel yang melewati uretra dan kantung kemih yang disebut cystoscope.

Sinar laser atau shock waves yang sudah terpasang menempel pada alat di ujung cystoscope akan menyingkirkan atau menghancurkan batu ginjal. Prosedur ini biasanya dilakukan melalui pembiusan.

–          Pembedahan (operasi terbuka)

Berdasarkan pemeriksaan dan pertimbangan medis, Dokter akan merekomendasikan metoda konvensional ini sesuai perkembangan penyakit yang diderita dan kondisi pasien.

Tindakan ini dilakukan di kamar operasi dengan cara membuat luka operasi dengan pembiusan dan memerlukan rawat inap.

Penulis :

Doni wicaksono                                           115070019

Angga S K                                                   115070039

Mohamad Ilman Hasya                                115070082

Smt Ganjil 2010/2011


One response to “BATU GINJAL”

Leave a Reply