Mengunjungi Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah (1)


Selain ke Makkah Al-Mukarromah untuk berhaji (termasuk di dalamnya ke Arafah, Musdzalifah dan Mina sebagai bagian dari ritual haji), seluruh jamaah haji Indonesia juga mengunjungi Kota  Madinah Al Munawarah untuk berziarah ke Masjid Nabawi, masjid terbesar kedua di dunia setelah Masjidil Haram sekaligus untuk menunaikan berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi yang dikenal dengan Sholat Arba’in.

Selain Masjid Nabawi yang semua muslim pasti sudah tahu, ternyata Madinah dipenuhi oleh masjid-masjid bersejarah peninggalan jaman Rasulullah SAW. Dan yang unik, beberapa masjid didirikan memang sebagai masjid, tapi ada pula masjid yang didirikan sebagai peringatan atas suatu kejadian penting di jaman nabi. Jadi masjid tersebut sebenarnya adalah monumen, tetapi tetap digunakan untuk sholat.

Pin Aleut di Masjid Nabawi
Pin Aleut di Masjid Nabawi

Sebagai  salah satu pegiat Aleut, tentunya kesempatan berharga ini tidak aku sia-siakan untuk mengunjungi beberapa di antaranya. Berikut liputannya  😀

MASJID QUBA

Bagian dalam dan halaman masjid Quba
Bagian dalam dan halaman masjid Quba

 

masjid QUba1

Masjid Quba adalah masjid yang pertama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Makkah ke madinah. Masjid Quba terletak sekitar 2,3 km arah selatan Masjid Nabawi, dan terletak di dekat perkebunan kurma. Dahulunya area masjid Quba adalah rumah Kaltsum ibn al Hidam, dari Bani Amru ibn Auf Ibn Malik ibn Al Aus. Pendirian Masjid Quba  diabadikan dalam Surat Attaubah:108.   Salah satu keistimewaan dari Masjid Quba adalah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa telah bersuci di rumahnya (berwudhu), kemudian mendatangi Masjid Quba lalu sholat 2 raka’at, maka baginya sama dengan pahala umrah ” (Sunan Ibn Majah, no 1412).

Dalam sejarah, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW,  selama di Madinah setiap hari Sabtu selalu mendatangi Masjid Quba, baik berjalan kaki maupun dengan menunggang onta, kemudian sholat 2 raka’at disana. Masjid Quba selalu ramai didatangi oleh jamah Haji atau jamaah Umrah untuk berziarah, utamanya pada hari Sabtu.

Plakat tentang keutamaan Masjid Quba
Plakat tentang keutamaan Masjid Quba

Masjid Quba direnovasi kembali dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Azis tahun 1406 H atau 1986 sehingga mampu menampung 20rb jamaah.

Masjid Al Ghamamah

Masjid Al Ghamamah terletak sekitar 350 sebelah barat daya Masjid Nabawi. Al Ghamamah berarti awan yang mengandung hujan. Dalam riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah sholat ‘Ied disini. Karena rasa rindu Rasulullah pada umatnya maka khotbah Beliau menjadi sangat panjang sehingga umatnya menjadi gelisah karena kepanasan. Melihat itu, Rasulullah SAW berdoa sehingga oleh Allah dikirimkan awan Ghumamah untuk menaungi jamah sholat ‘Ied yang kepanasan. Awalnya tempat ini hanya berupa tanah lapang, pada tahun 50H dibangun masjid oleh Khalifah Umar ibn Abdul Aziz untuk memperingati kejadian tersebut.

ghumamah1
Masjid Ghumamah, tampak menara dan payung khas dari Masjid Nabawi

ghumamah2 namaghumamah

Bangunan yang sekarang adalah peninggalan Sultan Abdul Majid al Utsmani (1839-1861) dari Dinasti Usmani pada sekitar tahun 1270-an H. Renovasi dilakukan pada masa Raja Fahd dari Saudi Arabia tahun 1411H.

 

Masjid Umar ibn Khattab

Jaraknya sekitar 455 meter arah Barat Daya Masjid Nabawi. Dari Masjid Ghamamah jaraknya sekitar 133 meter. Dibangun pada abad ke-9 Hijriah. Luas sekitar 325 m2 dan tinggi kubahnya sekitar 12m. Direnovasi pada jaman Raja Fahd tahun 1411 H. Saat ini Masjin Umar Bin Khattab tidak bisa dipakai sehubungan dengan proyek terowongan yang melintas persis disebelahnya.

masjid umar
Masjid Umar bin Khattab dari Jauh.. ditutup seng karena ada proyek terowongan

Biaar gak jenuh bacanya.. dan gak capek nulisnya.. bersambung bagian 2 …


One response to “Mengunjungi Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah (1)”

Leave a Reply