Kopi yang Bikin Happy


Pertengahan bulan Maret ini, Kami kedatangan tamu, seorang profesor dari Korea. Namanya Profesor Youngbong Seo, dari Busan, Korea. Ditemani seorang stafnya, Eom Jiin, beliau mempresentasikan rencana kegiatan yang akan kami laksanakan bersama beberapa kedepan. Profesor ini masih muda dan sangat nyentrik, dan salah satu yang membuatku lebih tertarik yaitu beliau suka kopi.   Wah, bisa diajak ngopi-ngopi nih.. 🙂 Di hari terakhir kunjungan beliau, sengaja aku atur kunjungan ke beberapa tempat yang kopi banget sekalian beli oleh-oleh kopi yang Bandung banget.

Pagi-pagi Kami jemput beliau di hotel tempat beliau menginap di kawasan Braga. Sengaja kami pesankan hotel di daerah ini supaya kalau malam gampang mencari makanan. Tujuan awal adalahWarung  Kopi Purnama, Jalan Alkateri. Warung Kopi Purnama sudah berdiri sejak tahun 1930-an. Nama awalnya Chang Chong Se yang artinya Silahkan Mencoba, baru pada tahun 1960-an, namanya diganti menjadi Warung Kopi Purnama. Sayangnya pagi itu, Prof Seo tidak sempat mencoba kopi tubruknya yang terkenal nikmat. Beliau hanya pesan Es Kopi Susu, dan mencicipi roti srikaya yang kami pesan. Alasannya sudah sarapan di hotel.. ya .. kali ini salah perhitungan deh..  Tapi teman-teman yang lain sangat menikmati kopi tubruk yang kami pesan.. namanya juga warug kopi, mestinya kopinya harus jadi menu andalan..

Tujuan berikutnya, apalagi kalau bukan Kopi Aroma… Letaknya di Jalan Banceuy, tidak terlalu jauh dari tempat kami berangkat tadi. Beberapa meter sebelum sampai di tempat, harum aroma kopi sudah tercium kemana-mana, menambah penasaran Pak Seo. Segera aku pesan 2 bungkus kopi arabika dan 4 bungkus kopi robusta buat oleh-oleh, sementara itu Pak Seo sibuk dengan kameranya. Tiap sudut toko tidak luput dari jepretannya, sambil terus bertanya tentang apa yang dilihatnya….

Beruntung saat itu pak Widya Pratama, pemilik Kopi Aroma, sedang ada disana. Kami diijinkan masuk kedalamnya.. wah pas sekali nih.. Kebetulan ini bukan kali yang pertama aku masuk ke dalam pabriknya, tapi kesempatan kali ini pasti lebih seru karena ada Pak Seo yang katanya penggemar kopi.. Kebetulan juga saat itu ada Monika, anak pertama Pak Widya yaang sedang ikut mengawasi di dalam.. Jadilah Monika yang menjelaskan tentang seluk-beluk Kopi Aroma.. disamping Pak Widya yang sesekali memberikan penjelasan pada kami…

Selanjutnya, biar foto aja yang cerita ya…

2014-03-11 10.35.52
Pak Widya, denga tumpukan kopi di belakangnya
2014-03-11 10.40.06
Monika, baju biru, generasi ketiga kopi aroma.. Pak Seo dan Jiin, serius mendengarkan penjelasan
2014-03-11 10.41.42
Mendaki tumpukan karung kopi digudang kopi aroma.. Kopi disimpan 5 sampai 8 tahun sebelum diolah
2014-03-11 10.44.14
Ada yang serius menjelsakan.. Prof Seo serius ambil gambar
2014-03-11 10.39.43
Bukan burem camera HP.. tapi asap kebakaran hutan.. eh asap pemasakan kopi.. mesti pakai kayu karet
2014-03-11 10.39.53
Prof Seo pose di depan gudang.. Monika yang ambil gambar
2014-03-11 10.44.30
Peralatannya masih asli.. bahkan ada yang sejak tahun 1936..
2014-03-11 10.46.00
Kopi-kopi yang dijemur di halaman belakang
2014-03-11 10.51.12
DI dalam Pabrik Kopi Aroma, bau kopi.. yo mesti, masak bau ikan asin
2014-03-11 10.51.46
Memilah kopi kopi hasil pemasakan sebelum digiling
2014-03-11 10.55.28
Pose happy di depan Kopi Aroma

Dan sekantong penuh Kopi Aroma terbang bersama Prof Seo ke Korea.. Dan kami berjanji, Agustus nanti akan bertemu di Bali untuk berkegiatan bersama sambil menikmati secangkir kopi.. 🙂


One response to “Kopi yang Bikin Happy”

Leave a Reply